Mungkin peribahasa itu akan bermakna sangat luas, sementara waktu kita duduk di bangku sd bahkan mungkin sampai sma pun peribahasa itu hanya memiliki satu makna saja, karena pengajar kita hanya memberikan satu arti saja. Sekarang kita bisa mengartikan apa pun sesuai dengan cara pandang kita. Pun untuk peribahasa-peribahasa yang lainnya.
Bagi penggemar Melly yang sebagian besar liriknya menceritakan kekuatan wanita dengan bahasa cintanya yang sangat polos tapi tetep aja enak buat didengar. Tapi ternyata tidak semua liriknya begitu ada beberapa yang menyiratkan kelemahan wanita sampai-sampai dia meminta maaf.
"Maafkan saya, Suwondo!...."
Apalagi kalo denger prolognya Suwondo:
"Kadang-kadang aku tertawa
Kadang-kadang aku sedih
Kalau aku teringat kamu satu-satunya wanita di hatiku"
Kenapa Suwondo merasa ingin tertawa sekaligus ingin juga menangis??? Apa dia merasa menyesal dengan kesetiaannya?
Ternyata...terjawab dengan ucapan cewenya..
"Ku menggores hatimu yang putih, dengan mudah dan SOPAN"
Sampai akhirnya si cewe bilang...."Maafkan saya Suwondo".
Segitu perihnya kah yang dialami Suwondo sampai dia merasa seperti gila?
Tapi dalam kehidupan ini semua bisa saja terbalik siapa yang menjadi Suwondo dan siapa yang menjadi sang cewe itu. Kenyataannya memang seperti itu. Salah satu latar belakang kenapa suatu kesetiaan itu hrs begitu kuat, bisa dilihat pada kutipan berikut:
"Satu hal yang secara umum diyakini periset, monogami tercipta di antara spesies yang keturunannya sanggup bertahan dengan baik karena dibesarkan oleh pasangan yang utuh. Secara evolusi, mungkin ini yang mendorong manusia untuk bermonogami karena anak-anaknya perlu waktu lama untuk menjadi dewasa." Sumber: Kompas
Baik lirik ataupun peribahasa itu memang bebas-bebas aja kita interpretasikan. Gak akan pernah ada yang melarang. Seperti kita menebak angka 300 tapi kenapa harus ada D-nya? Hanya menjadi tanda tanya besar yang mungkin hanya orang tertentu saja yang tahu untuk apa angka dan huruf itu menjadi satu. Digunakan untuk apa ya???
No comments:
Post a Comment