Thursday, October 20, 2005

Aufa Sekolah Sendiri

Hari ini Aufa bisa membuktikan pada ayah bunda kalau Aufa memang sudah bisa sekolah sendiri, tanpa diantarTB (teteh baru). Sudah jauh-jauh hari Aufa selalu bilang kalau dia mau sekolah sendiri, gak mau dianterin katanya. Entah dapat ide dari mana ataupun lihat siapa sampai dia bisa berkata seperti itu. Cuma yang pasti dari semua anak2 PG, mungkin baru Aufa yang gak diantein sekolahnya. Soalnya kalau menurut pihak sekolah sih cuma anak2 TK aja yg tdak boleh diantar.

Sejak semalem TB memang merasa gak enak badan, makanya hari ini gak maksa dia buat anterin aufa. Ternyata…ada hikmahnya juga…

Horree...Berjalan Robot

1,2,3,4,5,6,7,8,9…’gdubrak setelah langkah ke-9 Aghna pun kembali terduduk. SURPRISE!!!!, Aghna udah bisa jalan seperti robot. Agak melongo sekaligus takjub dengan apa yang baru aja diliat barusan. Subhanallah, belum genap 11 bulan anakku udah mulai bisa berjalan. Sambil menunggu acara buka puasa, bermain bersama adalah keindahan yang luar biasa.

Minggu-minggu belakangan ini memang teteh kasih laporan kalau siang aghna suka jalan tanpa pegangan. Meskipun katanya cuma beberapa langkah saja. Sebenernya sih bukannya gak percaya sama omongan teteh, cuma kok dalam hati gak yakin aja… Mungkin karena terbawa sama mitos yang bilang kalau anak laki-laki itu motoriknya lebih lambat daripada anak perempuan.

Tapi kalau udah liat sendiri, ternyata memang benar aghna-ku bisa berjalan seperti robot…
Syukurku ya Allah atas segala karunia yang Engkau berikan. Hari demi hari, minggu demi minggu dan bulan demi bulan Kau berikan kemajuan yang pesat untuk buah hatiku.

Wednesday, October 19, 2005

Bete-nya Aufa

Baca buku komunikasi ortu sama guru di semut-semut, gak begitu kaget kalau mereka bilang aufa kalau dateng ke sekolah ngak bisa diajak tersenyum. Hampir setiap pagi bila ayah bunda mau berangkat kerja Aufa pasti nangis. Padahal lagi nonton Barney pun gak bisa mengalihkan perhatiannya. Pantas aja kalau dateng pagi ke sekolah dia gak begitu ceria soalnya masih kebawa bt-nya kali ya???. Lagian menurut teteh juga sekarang di jemputan anak2nya jarang yang pada ngobrol rata2 diem semua. Mungkin karena puasa kali ya???. Tapi lama2 semua bisa diatasi sama bu guru, Aufa bisa diajak bermain kembali. Thank’s ya bu…

Tuesday, October 18, 2005

SWGL...

Susahnya cari dokter yang RUD…
meskipunkeliling dari satu dsa ke dsa lain, sepertinya susah juga dapetin dsa yg bisa cocok. Iseng2 sambil imunisasi tanya2 sama dokter, jadinya bisa ketahuan gimana keputusannya. Untung aja sejauh ini ke dokter cuma buat imunisasi. Gak ada ruginya kenal sama orang2 sehat yg bisa kasih masukan saat kita panik, gak tau apa yang harus kita lakukan.

Sempet dipertanyakan saat aku bilang kalo aghna baru mau HIB 3 diusia 10 bulan. Tau penyebabnya kenapa???. Tak lain dan tak bukan karena kita yang ngak tau apa2. terlalu terima aja apa yang dijadwalkan dokter. Saat cek lembar imunisasi Aufa, sekadar untuk membandingkan dengan jadwal Aghna (sempet bingung juga soalnya sepertinya dulu Aufa setiap bulan selalu dapet imunisasi sampai usia setahun). Ternyata…. 3 bulan kedepan Aghna tidak dapat imunisasi apa2. Hiks….

Kebetulan ketemu sama Isti, yang bawa anaknya buat HIB2 diusia 1 tahun. Ooooo, ic…, dengan dsa yang sama rupanya HIB 2 jatuh di usia 1 tahun. Gak ngerti kenapa jadwalnya berbeda dg jadwa IDAI. Cuma jadi ngeh, sebelum melangkah jauh, sebaiknya ganti DSA…
Banting setir yang merupakan langkah tepat. Dari ke-3 DSA lain yg ditemui, semua menyarankan secepatnya dikejar ketinggalan itu… Beruntung banget, padahal dulu dia adalah dsa yang direkomendasikan teman2 di BA…

Ganti dsa??? so what gitu lho…