Thursday, December 29, 2005

MPASI & ASI Ekslusif

Begitu sulit mengubah kebiasaan yang pada intinya salah, mungkin hanya kita belum 'ngeh kalo itu salah. Gak bijak rasanya kalo kita sebagai orang tua tidak bisa mengubah sesuatu yang salah dan mencari hal yg 'benar' (semestinya) apalagi untuk anak-anak kita. Sharing dari seseorang adalah pengalaman yang sangat bagus, meskipun kita tidak mengalaminya sendiri tapi ada kepercayaan pada diri kita soalnya ada orang lain yang telah mengalaminya.


Ini adalah salah satu sharing dari seorang sp, sebenarnya masih banyak sharing serupa dari sp lain. Tapi yang pasti ini saja udah cukup memberi 'keyakinan' buat aku terutama.


Hal ini yang pernah menjadi perdebatan saya dengan suami juga karena dulu dengan anak pertama kami pernah melakukan kesalahan dengan memberikan MPASI kepada Ruth saat umur 4 bulan. Tapi untung nggak sampai kebablasan karena trus kenal dan akhirnya MPASI di stop baru dilanjutkan kembali umur 6 bulan.


Memang benar tiap bayi sangat unik tetapi saya yakin kalau WHO sudah menetapkan bahwa MPASI terbaik umur 6 bulan pasti ada alasan yang sangat kuat. Yang saya rasakan lewat pengalaman mengasuh Jonathan, umur 6 bulan benar-benar terbukti bahwa dia sangat amat siap menerima MPASI, really the right timing for him! Sebelum umur 6 bulan memang saya perhatikan pertambahan BB tidak terlalu mencolok, Jo pertumbuhan BB cukup mencolok hanya di umur 1 bulan ke 2 bulan setelah itu pertambahan BB tiap bulannya nggak pernah sampai 1 kg. Tetapi tentu, perkembangan dan pertumbuhan anak tidak hanya dilihat dari BB tapi juga dari TB, dalam hal ini Jonathan mempunyai nilai plus. Pertumbuhan TB nya cukup bikin kaget-kaget karena dalam 1 bulan bisa naik 2-3cm :-) So dari sini nothing to worry, emang mungkin bawaan dari gen bapaknya yang tinggi. Mengenai mulut yang mangap-mangap seperti minta makan juga dialami oleh
Jo, jangan ditanya hebohnya dia klo liat orang lain makan pasti ngamuk
mau minta makan juga. Biasanya to soothe him saya langsung sodorkan
teether untuk digigit-gigit hehehehe...setelah itu mik ASI, dengan
begini dia bisa tenang :-)


Pemberian ASI ekskulsif 6 bulan seperti yang disharing oleh mbak Ina,
juga membantu ibu dan anak dalam segi kesehatan. Saya sendiri secara
pribadi sangat merasakan manfaatnya. Tubuh langsing lebih cepet since
fully breastfed Jo, lebih fit dan segar. Mungkin secara rohani seorang
ibu akan merasakan kenikmatan dan kebahagiaan luar biasa saat menyusui langsung buah hatinya ada fully attachment yang terjadi antara ibu dan bayi dan itu terpancar dari wajah sang ibu. Saya cuman dapet masukan ini dari keluarga dan temen-temen dekat saja. Dan untuk Jonathan sendiri sebagai bayi laki-laki yang mempunyai kemungkinan terkena ear infection lebih besar dari bayi perempuan, bisa diminimalisasi dengan ASI ekslusif 6 bulan ini.


Salam,
Dewi - mom of Ruth (26mons) and Jo (6mons)


Tambahan Dari Bunda:
Cuma mau mengingatkan kembali bahwasanya:
"feeding for your babies is not merely providing calories and nutrients ..."
bukan sekedar agar anak tambah BB dan TBnya ...
feeding is far beyond that
Proses belajar, proses eksperimen, proses untuk semakin mencintai satu sama lain, semakin menyayangi dan semakin dalam trust nya
Jadwal makan? jangan kaku
Menu makan? Jangan setiap hari biskuit dan bubur susu melulu dan biasakan membuat sendiri
Maunya hanya bubur susu dan buah? Mungkin senang yang segar dan manis .. buat labu kuning, kacang hijau tambahkan saus apel kukus.
Mulai 8 bulan harus dilatih agak kasar .. kalau dimuntahkan coba lagi terus coba sedikit2 nanti kan juga mau

Wednesday, December 28, 2005

Peribahasa Vs Melly

"Kemarau setahun dihapuskan oleh hujan sehari"
Mungkin peribahasa itu akan bermakna sangat luas, sementara waktu kita duduk di bangku sd bahkan mungkin sampai sma pun peribahasa itu hanya memiliki satu makna saja, karena pengajar kita hanya memberikan satu arti saja. Sekarang kita bisa mengartikan apa pun sesuai dengan cara pandang kita. Pun untuk peribahasa-peribahasa yang lainnya.


Bagi penggemar Melly yang sebagian besar liriknya menceritakan kekuatan wanita dengan bahasa cintanya yang sangat polos tapi tetep aja enak buat didengar. Tapi ternyata tidak semua liriknya begitu ada beberapa yang menyiratkan kelemahan wanita sampai-sampai dia meminta maaf.


"Maafkan saya, Suwondo!...."


Apalagi kalo denger prolognya Suwondo:
"Kadang-kadang aku tertawa
Kadang-kadang aku sedih
Kalau aku teringat kamu satu-satunya wanita di hatiku"
Kenapa Suwondo merasa ingin tertawa sekaligus ingin juga menangis??? Apa dia merasa menyesal dengan kesetiaannya?


Ternyata...terjawab dengan ucapan cewenya..
"Ku menggores hatimu yang putih, dengan mudah dan SOPAN"
Sampai akhirnya si cewe bilang...."Maafkan saya Suwondo".
Segitu perihnya kah yang dialami Suwondo sampai dia merasa seperti gila?


Tapi dalam kehidupan ini semua bisa saja terbalik siapa yang menjadi Suwondo dan siapa yang menjadi sang cewe itu. Kenyataannya memang seperti itu. Salah satu latar belakang kenapa suatu kesetiaan itu hrs begitu kuat, bisa dilihat pada kutipan berikut:


"Satu hal yang secara umum diyakini periset, monogami tercipta di antara spesies yang keturunannya sanggup bertahan dengan baik karena dibesarkan oleh pasangan yang utuh. Secara evolusi, mungkin ini yang mendorong manusia untuk bermonogami karena anak-anaknya perlu waktu lama untuk menjadi dewasa." Sumber: Kompas


Baik lirik ataupun peribahasa itu memang bebas-bebas aja kita interpretasikan. Gak akan pernah ada yang melarang. Seperti kita menebak angka 300 tapi kenapa harus ada D-nya? Hanya menjadi tanda tanya besar yang mungkin hanya orang tertentu saja yang tahu untuk apa angka dan huruf itu menjadi satu. Digunakan untuk apa ya???

Demi Massa

Kadang-kadang tanpa terasa memang waktu terus berjalan. Sementara kita masih jalan di tempat di lain pihak di sekeliling kita sudah banyak yang telah berubah.


Sudah sejak di bulan ke-10 Aghna bisa berjalan dengan lancar. Terus terang bikin ngiri...Seberang rumah di usia yg hanya tepaut 2 minggu lebih tua dari Aghna belum bisa berjalan dengan lancar, bahkan untuk berdiri pun blm kuat menopang badannya yang wuiih gendut banget. Kejadian lain pada saat keluarga besar kumpul di cipetir tepat pada saat iedul fitri, ternayata membawa hikmah buat syafik yang usainya juga terpaut 2 bulan dengan aghna. Justru dengan melihat Aghna mampu berjalan dengan PD, putra kedua ambu ini pun perlahan2 mulai mencoba melangkah satu demi satu. Samapi akhirnya ada kepercayaan diri yang muncul dari dirinya. Itulah uniknya anak, setiap yang satu dan yang lainnya akan memiliki perbedaan kemampuan. Bukan suatu keterbelakangan atau kemunduran dari dirinya tapi lebih dari suatu keunikan antara yang satu dengan yang lainnya.


Ada kalanya Aufa malas untuk berangkat ke sekolah. Entah apa sebabnya, bahkan fihak sekolah pun tidak tahu. Yang pasti saat itu sejak liburan pembagian raport, musibah datang, Aufa kena rubella. Tepat 1 minggu sebelum masuk sekolah aufa terserang virus ini. Yang pasti penyembuhan penyakit ini memakan waktu selama 2 minggu. Ketika akan masuk sekolah aufa hanya mau naik ojeg...Ada apa dengan jemputannya???? Syukurlah semua sudah dapat diatasi, bukan karena kami harus mengeluarkan uang yg hampir 200 rb hanya untuk jemputan aja setiap bulannya, tapi karena memang melatih dia agar bisa mandiri, sekolah berangkat sendiri hanya ditemani sebayanya dan seorang supir. Juga sejak Heni tidak kembali bantuin di rumah agak susah kalau aufa sekolah harus diantarkan yanti.


Entah apa yang ada dalam fikiran ini seandainya saja ayah yan lulus ujian haji. Kadang satu sisi mengatakan kalau semua itu adalah untuk beribadah semata atas undangan yang Maha Kuasa. Tapi terkadang satu sisi lain menolak semua itu karena keegoisan pribadi...Bukannya tidak beralasan, tapi mungkin orang-orang yang tahu duduk persoalannya akan menganggukkan kepala dan mengerti dengan semua ini.


Ada kepasrahan yang bisa membuat perasaan ini lega. Tetapi terkadang ada pula perasaan "gedabrutan" (istilahnya Audy) disaat rasa pasrah itu hilang. Sulit untuk menghilangkannya entah sampai kapan gedabrutan ini bisa hilang.
Ada kelucuan saat Aufa belajar surat Al-Ikhlas, dengan tajwid yang bisa bikin tergelak.
Ada keharuan saat Aufa harus menunggu kami pulang kerja untuk berjamaah maghrib.
Ada juga kegemasan kami buat aghna denga segala tingkah lakunya...

Tuesday, December 27, 2005

kebersamaan

Kebersamaan dengan segala kegembiraan...
Tapi sepertinya tidak selalu bersama itu bahagia.
Ada kalanya aku merasa dalam kebersamaan itu terbersit rasa sedih, pedih dan perih...
Dalam bentuk apa sebenarnya kebersamaan yang bisa menghasilkan kebahagiaan.
Masa kecil gak akan pernah tahu akan kebersamaan yang menyiksa.
Masa itu yang kita tahu bila senang ya tertawa, bila sakit ya...menangis...

Saturday, December 17, 2005